Tepat di hari Senin, 2 Oktober 2023 telah dikukuhkan Guru Besar kedua di Jurusan Fisika yaitu Prof. Dr. Ir. Matheus Souisa, M.Si. dalam bidang Fisika Bumi. Dalam orasi ilmiah yang berjudul “Peran Ilmu Fisika Dalam Pengurangan Resiko Bencana Gerakan Tanah dan Sedimentasi”, beliau mengatakan bahwa salah satu penerapan Ilmu Fisika yang dikembangkan adalah Fisika Gerakan Tanah dan Sedimentasi adalah bagian dari Mekanika yang merupakan cabang dari Ilmu Fisika. Bencana gerakan tanah termasuk bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam dengan tingkat kejadian tinggi dan sebaran yang luas di seluruh dunia dan tersebar sampai ke Negeri seribu pulau di Maluku. Untuk itu, upaya pengurangan bencana gerakan tanah dan sedimentasi merupakan tanggung jawab bersama yang harus digerakkan dengan strategi yang terukur, terkalibrasi dan berkesinambungan.
Dengan suara yang lantang, Prof. Dr. Ir. Matheus Souisa, M.Si juga menyampaikan beberapa strategi pengurangan bencana gerakan tanah dan sedimentasi. Strategi tersebut dimulai dari rencana mitigasi sebagai tahap preventif dengan cara membangun model teroritis dari Fisika Gerakan Tanah dan dipadukan dengan simulasi numerik dalam berbagai pendekatan untuk memprediksi dinamika bencana, dan selanjutnya disinkronisasi dengan metode Geofisika, Geoteknik, Geoinformasi dan Geometeorologi. Salah satu upaya mitigasi adalah penerapan sistim peringatan dini menggunakan teknologi berbasis telemetri dan web, serta penerapan prototype gerakan tanah untuk memprediksi berbagai pergerakan massa tanah dan menentukan bentuk-bentuk penguatan lereng yang menghalangi gerakan massa tanah.
Adapun pencapaian penting dari Prof. Dr. Ir. Matheus Souisa, M.Si. adalah inovasi model perumusan kecepatan maksimum dan waktu larian pelepasan massa tanah penutup lereng dengan menerapkan Fisika Gerakan Tanah. Model ini dapat diterapkan untuk semua kasus Gerakan tanah jenis longsoran, jatuhan, robohan dan aliran. Selain itu, beliau telah mengembangkan software aplikasi FTR1 yang telah digunakan oleh beberapa pengguna di beberapa lokasi di Maluku dan hasilnya cukup akurat dengan kondisi yang ada di lapangan. Selain itu, Professor Fisika Bumi ini telah menelurkan karya-karya ilmiah dan buku yang dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Fisika dan lainnya.
Di akhir pidatonya, beliau berharap agar adanya perancangan dan pemanfaatan inovasi teknologi yang efektif dalam mengurangi resiko bencana gerakan tanah melalui pendekatan hexa helix, hingga hasilnya dapat diimplementasikan kepada masyarakat.
SELAMAT & SUKSES Prof. Dr. Ir. Matheus Souisa, M.Si. dan Keluarga.
HOTUMESE!